Pendidikan dan UASBN

Posted by Pustaka Mirzan On Selasa, 18 Mei 2010 0 komentar
Negeri sudah terlalu banyak tertekan oleh berbagai tekanan-tekanan yang sangat disayangkan apabila tidak dapat dikendalikan secarapreventif dan rehabilitatif maka akan terjadi kerusakan mental bangsa. Salah seorang tokoh nasional mengatakan �jika negeri ini tidakberubah, maka akan menjadi gila bersama-sama�. Perubahan tidak terjadi dengan sendirinya, tetapi harus dilakukan bersama-sama melaluiperibadi yang mau berubah. Sesuai dalam al Qur�an, bahwa �tidak berubah suatu kaum apabila ia tidak merubahnya sendiri�.
Tekanan-tekan negeri ini disebabkan oleh banyak hal, mulai dari politik, hukum, budaya, ekonomi, dan pendidikan. Tekanan ini terjadidikarenakan melemahnya mental setiap manusia di negeri ini.
Pendidkan adalah salah satu solusi penting dalam menangkis tekanan kerusakan mental yang terjadi di negeri ini. Namun dalam implemetasipendidikan nasional, masih banyak juga terjadi keurangan-kekurangan disana sini. Salah satunya adalah yang baru-baru ini terjadi, yaknimengenai Ujian Nasional yang mana semua para peserta didik menakutkan kehadiran UN ini, mulai dari tingkat Sekolah Dasar hingga tingkatSekolah Menengah Atas.
UN nasional sebagai penentu kelulusan sangat membatasi kemampuan pribadi masing-masing siswa, sehingga banyak terjadi ketidakadilan penilaian hasil UN tersebut di seluruh negeri ini. Kemampuan siswa di daerah semena-mena disamakan dengan siswa yang diperkotaan, yang notabene seluruh sarana dan prasarana pendukung pendidikannya sangat memadai dibandingkan dengan yang di daerah ataupedesaan.
UN nasional bertujuan sebagai penentu kelulusan dan pemetaan kualitas pendidikan belum mampu mencapai keadilan yang hakiki, masihmencapai keadilan relative, artinya keadilan antara kualitas yang diberikan terhadap sekolah-sekolah di perkotaan belum sama denganpemberian kualitas pendidikan di pedesaan. Inilah yang sangat ironi di dunia pendidikan kita.
Akhir-akhir ini kita mendengar dan melihat di media masa kejadian yang sangat disesalkan, yakni pelajar disalah satu sekolah menengahatas yang tidak lulus ujian nasional merusak fasilitas sekolah. Inikah generasi bangsa yang berkualitas?
Tanda Tanya besar bagi kita para pelaku pendidikan (orang tua, masayarakat dan guru) dan pemerintah. Hanya gara-gara ujian nasionalyang dilakukan dalam beberapa hari adalah sebagai penentu lulus atau tidak lulusnya para pelajar yang telah mati-matian belajar sebelumnyabertahun-tahun. Mengapa terjadi seperti ini? Yakni dikarenakan pemerataan kualitas pendidikan belum merata disemua sekolah.
Jadi solusinya menurut saya pribadi adalah, boleh-boleh saja dilaksanakan ujian nasional, tetapi seluruh siswa diluluskan sesuai denganapa yang dihasilkannya. Nilai yang dihasilkannya itulah yang menjadi penentu ia diterima apa tidak ditingkat sekolah selanjutnya yangberkualitas.
Misalnya seorang anak didik menghasilkan nilai ujian nasional 23,00, maka dengan nilai itulah dia mendaftar dan diterima disekolah tertentuyang memiliki pasinggrade nilai yang sesuai dengan nilainya tersebut, yakni membuat dia dapat diterima disekolah itu.
Jadi, UN nasional bukan menjadi penghalang peserta didik untuk melanjutkan pendidikannya kejenjang selanjutnya, tetapi UN adalahpenentu dia diterima atau tidak disekolah yang berkualitas selanjutnya sesuai dengan nilai yang didapatkannya ketika pelaksanaan UNtersebut.
Akhir kata, saya sebagai penulis mengharapkan perubahan harus kita lakukan bersama-sama dalam menangkis tekanan psikologis parapeserta didik sebagai generasi yang berkualitas dikedepannya.
Wassalam. By: Ali M.Z

0 komentar to Pendidikan dan UASBN

Posting Komentar